Indonesia
termasuk dalam Kawasan rawan bencana gempabumi dan tsunami, karena berdasarkan
kondisi tektoniknya wilayah Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng
tektonik besar yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik.
Pertemuan ketiga lempeng tersebut menyebabkan Indonesia memiliki banyak
sumber-sumber gempabumi aktif. Zona sumber Megathrust sebanyak 13 segmen yang memiliki potensi magnitude di atas 8 dan
zona gempa sesar aktif sebanyak 295. Berdasarkan historisnya, kejadian
gempabumi merusak yang pernah terjadi selama periode tahun 1820-Juni 2021,
telah terjadi 507 kali gempabumi merusak di Indonesia, sedangkan kejadian
tsunami lebih dari 99 kali kejadian tsunami yang pernah terjadi di wilayah
Indonesia.
Gempabumi
Aceh tanggal 26 Desember 2004 , merupakan sejarah gempabumi terbesar yang pernah
mengguncang wilayah Indonesia hingga membangkitkan bencana tsunami dengan
ketinggian 50 meter. Bencana tersebut menimbulkan korban jiwa dan kerugian
besar tidak hanya di Indonesia, akan tetapi sampai ke beberapa negara di
Kawasan samudera hindia terdampak oleh bencana tersebut. Berdasarkan data
katalog tsunami BMKG tahun 2009 , jumlah korban jiwa mencapai 227.896 jiwa di
wilayah samudera hindia dan 166.080 di Aceh. Beberapa kejadian bencana serupa
yang pernah terjadi di wilayah Indonesia adalah kejadian gempabumi palu 2018
dan gempabumi selat sunda 2018. Deretan-deretan bencana tersebut menimbulkan
jumlah korban jiwa dan kerugian yang sangat besar.
Berkaca
dari kejadian tersebut, Langkah-langkah pengurangan resiko bencana sangat dibutuhkan.
Selain sistem peringatan dini yang terus dilakukan perbaikan baik dari segi
monitoring maupun diseminasinya ,peningkatan kapasitas masyarakat beresiko
sangat di butuhkan, dengan harapan dapat meminimalisir jumlah korban dan juga
mengurangi kerugian. Peningkatan kapasitas masyarakat terkait ancaman bencana
tsunami dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan
menyiapkan sebuah komunitas yang siap siaga menghadapi bencana tsunami, karean kesiapan
tsunami sangat bergantung pada inisiatif, kesiapan dan pengetahuan yang
diperoleh sendiri.
Tsunami
Ready Community merupakan sebuah program yang dikembangkan oleh
Intergovermental Oceanographic Commission (IOC) UNESCO. Tujuan dari program ini
adalah untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana tsunami
sehingga bisa meminimalisir jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda. Dalam
mencapai program ini, suatu komunitas harus mampu memenuhi 12 indikator yang
telah di tetapkan UNESCO sebagai syarat diakuinya sebuah komunitas sebagai
komunitas yang siap siaga menghadapi tsunami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar