Pengertian Gempa Bumi
Secara umum, gempa bumi merupakan getaran tiba-tiba akibat pelepasan energi
yang terakumulasi saat terjadi tumbukan antar lempeng/kulit bumi, pergeseran sesar, aktivitas gunung
api yang
energinya menjalar ke
segala arah dalam bentuk
gelombang seismik. Gelombang seismik yang diradiasikan dari
sumber gempa merefleksikan geometri dari sesar dan pergerakan sesar tersebut selama terjadi rupture.
Bahaya Kegempaan
Tingginya jumlah kejadian gempa di wilayah Indonesia dikarenakan adanya keberadaan dan pertemuan lempeng tektonik aktif yaitu lempeng besar Eurasia,
Indo-Australia, Pasifik dan lempeng mikro Filipina. Keberadaan lempeng tersebut memanjang dari sebelah
barat pulau Sumatera, sebelah selatan pulau Jawa hingga ke Bali dan Kepulauan
Nusa Tenggara. Kemudian di sepanjang tepian lempeng kepulauan dari pulau Timor
ke arah timur dan terus memutar ke utara berlawanan arah jarum jam menuju
wilayah perairan Maluku. Hal ini mengakibatkan wilayah Indonesia rawan terhadap
aktivitas tektonik khusunya gempa bumi.
Pengaruh Gempa Bumi Terhadap Manusia dan
Bangunan
Dampak dari kejadian gempa bumi sangatlah besar, baik
pada manusia ataupun bangunan. Terlebih lagi bahaya ikutan dari gempa bumi
dapat menimbulkan gerakan tanah lanjutan, longsoran, kebakaran, lukuifaksi, dan
lain sebagainya yang dapat menimbulkan bahaya dan risiko bencana. Hilangnya
nyawa atau kerugian harta benda juga sangat dimungkinkan terjadi oleh aktivitas
seismik tersebut.
Identifikasi Parameter Gempa Bumi
Setiap kejadian gempa bumi akan menghasilkan data dan
parameter gempa. Proses identifikasi sumber gempa bumi yang kemungkinan
menghasilkan percepatan tanah merusak, karakterisasi distribusi magnitudo,
distribusi jarak sumber ke site, distribusi intensitas gerakan tanah yang
dihasilkan sebagai suatu fungsi dari besaran gempa bumi, jarak, dan sebagainya
sangat diperlukan untuk analisis seismic hazard.
Hubungan Aktivitas Kegempaan Terhadap Nilai
PGA
Percepatan tanah maksimum (PGA) merupakan suatu besaran
yang dihitung di titik pengamatan/titik penelitian pada permukaan bumi dari
kejadian gempa bumi dengan nilai paling besar. Umumnya, nilai aktivitas
kegempaan dapat dilihat berdasarkan nilai PGA. Peak Ground Acceleration atau
percepatan tanah maksimum adalah salah satu parameter yang digunakan dalam
menentukan tingkat bahaya dan resiko yang ditimbulkan oleh gempa bumi. Semakin
kecil nilai percepatan, maka semakin kecil pula risiko kerusakan akibat gempa
yang mungkin terjadi. Begitu pun sebaliknya, jika semakin besar nilai percepatan
tanah, maka semakin besar risiko gempa yang mungkin terjadi.
Upaya Mengatasi Bahaya Kegempaan
Membangun rumah
yang kuat / bangunan tahan
gempa
Sebelum
Terjadi Gempa; penyiapan perlengkapan dan mengetahui teknik pertolongan
pertama (P3K).
Saat
Terjadi Gempa; melindungi diri dengan menunduk,
melindungi
kepala, jauhi jendela, pintu dan benda-benda yang terbuat dari kaca.
Setelah
Terjadi Gempa; lakukan pendataan terhadap para korban,
melakukan
pertolongan pertama jika masih
ada
korban dengan luka ringan.
Untuk meminimalisasi dampak bencana yang diakibatkan oleh
gempa, tentunya upaya mitigasi perlu dilakukan secara dini dan optimal, baik
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana. Dalam analisis bahaya seismik dan kegempaan, salah
satu metode yang dapat digunakan adalah pendekatan (metode) Probabilistic
Seismic Hazard Analysis (PSHA). Dari pendekatan tersebut akan diperoleh
suatu seismic hazard berupa peta hazard yang menunjukkan tingkat
bahaya gempa bumi berupa sebaran nilai percepatan tanah maksimum (PGA).
Berdasarkan pertimbangan tersebut, penelitian mengenai tingkat bahaya dan
risiko bencana gempa perlu dikaji dalam meningkatkan upaya mitigasi serta
sebagai bahan pertimbangan dalam membangun infrakstruktur. Dengan melakukan
analisis seismic hazard, dapat diketahui nilai dan
sebaran percepatan tanah
maksimum, serta sumber gempa
manakah yang memberikan hazard paling berpengaruh di suatu site. Hal
ini bermanfaat untuk memberikan informasi perihal peta hazard sebagai
gambaran mengenai potensi bencana gempa bumi dan perencanaan tata ruang kota
serta sebagai upaya mitigasi untuk mengurangi risiko dan dampak yang
diakibatkan oleh bencana gempa terhadap masyarakat yang berada pada kawasan
rawan bencana.
Kesimpulan
ü Indonesia merupakan daerah rawan bencana kegempaan.
ü Upaya mitigasi perlu dilakukan secara dini dan optimal, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
ü Untuk mengetahui bahaya seismik, salah satu upaya yang dilakukan dengan menganalisa kejadian gempa berdasarkan pendekatan Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar